Nilai Diri

Pernahkah kalian merasa hidup sedemikian membosankan dan bingung harus melakukan apa ketika kalian ingin hidup sedikit berwarna,  untuk semua pikiran itu mungkin banyak hal yang melintas hilir mudik bagaikan lalu lintas padat dalam kepala namun tidak satu hal pun menjadi pilihan untuk memulai dan mencoba bukan karena kalian tidak ingin tapi keterbatasan kemampuanlah yang menjadi tabir penghambat langkah bergerak maju.

Realita yang terjadi di berbagai lapisan dan jaringan kehidupan sekarang ini sangatlah menjadikan kita picik dan bahkan cenderung negatif dalam memandang suatu hal.

Ada yang hanya senang berdiri di pinggir  kehidupan tanpa mau menjadi pejalan dan peselancar daur kehidupan, memandang dengan garis dahi yang menyiratkan rasa muak bahkan jijik pada beberapa hal yang dianggapnya tidaklah penting.

Ada juga yang sedemikian berani melakukan hal apapun yang dianggapnya unik hanya untuk menjadikan itu sebagai permainan dan referensi hidup meskipun itu berbayar dengan maut.

Miris terkadang bila kita melihat banyak insani yang harusnya mempunyai pilihan jelas dalam hidupnya namun harus memilih dengan mencoba dan mendewakan hal – hal yang dianggapnya hebat. Mencontoh berbagai hal hal yang tidak masuk akal bahkan tidaklah penting dan bernilai.

Nilai diri tidaklah ditemukan pada masa pencarian dan pembentukan karakter,  era coba – coba cenderung lebih membuat insan tidaklah mempunyai pilihan apa -apa, pada akhirnya menunggu adalah satu hal yang dianggap tepat untuk membangun verval atau tingkat kehidupannya.

Merugi itu kata yang tepat bagi mereka yang tidak bisa mengangkat nilai diri menjadi bermanfaat. Karena keterbatasan bukan untuk ditangisi tapi untuk disikapi.

 

 

 

 

 

 

4 respons untuk ‘Nilai Diri

Tinggalkan komentar